Mengenal Allah Melalui Teknologi

Injil Kerajaan Allah - Setelah berabad-abad dan beribu-ribu tahun lamanya Keilahian Allah tersembunyi bagi umat manusia, disebabkan pengertian tentang Keilahian Allah melampaui segala pengetahuan, sehingga sulit untuk dipahami - dan bahkan hampir-hampir saja tak dapat dicerna dengan akal dan logika, baik bagi orang yang percaya maupun bagi yang belum percaya. Kini dengan kemajuan teknologi, seperti teknologi komputer dan jaringan internet serta teknologi lainnya, Keilahian Allah perlahan-lahan dapat ditangkap dengan nalar. Seperti surya yang merekah di pagi hari, perlahan naik dan naik sampai terang benderang menerangi kegelapan Bumi. Demikian halnya dengan pengertian manusia, melalui pendekatan teknologi, pengenalan akan Allah semakin mendalam.

Dengan memanfaatkan pendekatan teknologi sebagai media ataupun gambaran untuk penalaran, Keilahian Allah dapat dicerna dengan logika. Pengertian manusia akan Rahasia Allah yang hampir buntu, kini terpecahkan. Seperti sulitnya manusia menghitung 0,1234567890 x 0,9876543210 dengan akal. Namun, dengan ditemukannya komputer, manusia hanya memerlukan hitungan detik untuk memperoleh hasilnya. Demikian halnya betapa sulit mengajarkan ilmu komputer kepada manusia pada tahun 7 SM, suatu hal yang mustahil dan tidak masuk akal pada saat itu. Namun ilmu komputer dapat dipahami oleh manusia dengan cepat sekitar tahun 1900-an setelah kematangan pengetahuan manusia bertumbuh. Demikian juga Keilahian Allah, dengan pendekatan teknologi dan oleh kematangan manusia, pengenalan akan Allah dapat dimengerti dengan lebih cepat.

Dasar Pengertian
Allah Yang Mahaesa, adalah Allah yang menciptakan segala sesuatu, dari yang tidak ada menjadi ada; yang menciptakan segala makhluk, baik yang di Sorga maupun di Bumi, baik yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan, dahulu, sekarang maupun untuk masa yang akan datang, Ia adalah Roh, Allah Yang Satu, Tuhan bagi segala ciptaan-Nya. Ia bersemayam dalam terang yang tak terhampiri, dan tak seorangpun dapat melihat-Nya. Ia melampaui segala sesuatu, dan segala sesuatu ada di dalam Dia. Ia adalah Pribadi Agung Mulia Yang Sempurna.

Walaupun Allah melampaui segala sesuatu, namun Allah berkenan untuk dicari dan ditemukan. Kesempurnaan Allah tidaklah mungkin dapat digapai oleh yang tidak sempurna seperti halnya manusia. Namun, dengan berbagai cara Allah berkenan berbicara kepada manusia, baik melalui ciptaan-Nya, maupun melalui malaikat-malaikat yang diutus-Nya agar manusia menemukan-Nya.

Dan setelah dengan berbagai cara Allah berfirman untuk menggembalakan umat-Nya, kini Allah sendiri hadir ke Bumi di tengah-tengah umat-Nya dalam rupa yang dapat ditangkap oleh manusia.

Dari kesempurnaan dan segala ketidakterbatasan Allah, kodrat Allah yang diperkenankan untuk dipahami dan dimengerti oleh manusia yaitu bahwa Allah adalah Esa, dan Allah adalah Roh, yang memiliki tiga bagian unsur ilahi, yang dalam berbagai kesempatan, Allah menyebut diri-Nya dengan sebutan Kita untuk menunjukkan keberadaan-Nya.

Nah, pada akhir zaman di era modern yang serba digital ini, selain mengajar manusia dengan iman, Allah berkenan "mempergunakan" teknologi untuk mengajar manusia agar lebih mudah memahami diri-Nya. Tentu, dengan alur teknologi yang ditemukan oleh akal manusia sendiri, maka bahasa teknologi akan lebih mudah ditangkap dan diserap oleh manusia dalam pengenalan akan Allah. Akal sebagai karunia Sang Ilahi kepada manusia, oleh karena pimpinan-Nya akan dapat melahirkan akal budi yang dapat dipakai sebagai alat untuk menemukan diri-Nya.

###

Walaupun Allah telah berfirman dengan berbagai cara untuk mengajar manusia tentang keilahian-Nya, baik melalui para malaikat, para nabi, maupun melalui ciptaan yang lain, kini pada zaman akhir dalam dunia digital modern, Allah berkenan “berbicara” dengan teknologi untuk mengajar keberadaan-Nya. Dengan teknologi yang semakin maju dan berkembang yang ditemukan oleh umat manusia, segalanya disediakan oleh Allah untuk pendidikan manusia. Penemuan teknologi demi teknologi oleh manusia - diperkenankan Allah untuk mengajar agar manusia semakin mengenal kebesaran-Nya dan memahami jalan-jalan-Nya agar dapat menemukan-Nya. Pada hakekatnya, semua teknologi yang ditemukan sejak zaman dahulu, sekarang hingga pada kesudahan zaman merupakan gambaran kecil dari sistem Allah yang sesungguh-Nya.

Di era modern, komputer, internet, alat komunikasi, televisi, radio dan teknologi lainnya dapat semakin mempermudah manusia dalam pengenalan akan Allah. Penalaran sistem teknologi perlahan-lahan membuka mata manusia untuk semakin mengenal dan mendekatkan diri kepada Sang Maha Sistem yaitu Allah. Kecanggihan teknologi dapat memberikan sekelumit gambaran tentang Allah yang Maha Canggih. Salah satu cotoh Keilahian Allah yang dapat kita pelajari melalui pendekatan teknologi adalah Allah Yang Maha  Hadir, dimana Allah dapat hadir di tempat yang berbeda-beda dan dalam waktu yang bersamaan, yang tentu hal tersebut tidak dapat dilakukan oleh ciptaan-Nya.

Ada beberapa sistem teknologi yang dapat dipergunakan sebagai penalaran dalam memahami Allah. Teknologi internet seperti Google.com, Yahoo.com, Bing.com, Facebook.com, Twitter.com, Youtube.com; teknologi audio video seperti televisi, radio serta teknologi lainnya - sebenarnya telah banyak memberikan gambaran tentang Allah secara rasional.

Seperti Google.com misalnya, Google.com hanya ada satu. Namun Google.com memiliki sistem teknologi yang canggih di dalam dunia internet. Dengan melihat sistem yang ada di dalamnya, Rahasia Allah dapat dimengerti dengan lebih mudah oleh manusia.

###

Tatkala di suatu tempat pada pukul 00.01 ada seorang yang membuka Google.com dengan PC untuk mencari informasi tentang pohon, dan mengetikkan kata pohon, maka Google.com akan memberikan informasi yang terkait dengan pohon.

Sementara di tempat yang lain pada pukul 00.01 tanggal yang sama, ada orang lain yang juga membuka Google.com dengan handphone hendak mencari informasi tentang binatang dan mengetikkan kata binatang, maka Google.com akan memberikan informasi yang terkait dengan binatang.

Ditempat yang lain juga pada pukul 00.01 tanggal yang sama, ada orang lain yang membuka Google.com dengan Laptop untuk memperolah informasi tentang air dan mengetikkan kata air, maka Google.com akan memberikan informasi yang terkait dengan air.

Sementara itu, dalam waktu yang sama yaitu pada pukul 00.01 tanggal yang sama, namun di tempat yang berbeda, ada berpuluh, beratus, beribu, dan bahkan mungkin berjuta orang juga membuka Google.com baik dengan PC, Laptop, Handphone maupun dengan media lain untuk mencari informasi sesuai dengan kebutuhan masing-masing, maka Google.com juga akan memberikan informasi sesuai dengan kebutuhan mereka.

Oleh kecanggihan teknologi yang dimiliki Google.com, dalam waktu yang bersamaan yaitu pada pukul 00.01, Google.com dapat melayani sepuluh, seratus, seribu bahkan berjuta orang dengan kebutuhan yang berbeda dan di tempat yang berbeda.

Tatkala ada satu orang membuka Google.com, maka Google.com berwajah satu, tatkala ada dua orang membuka Google.com, maka ia memiliki dua wajah, jika ada tiga orang membuka Google.com, maka Google.com ada tiga wajah dan bahkan jika ada satu juta orang membuka Google.com, maka Google.com dapat menjadi satu juta wajah pada monitor di tempat yang berbeda namun dalam waktu yang bersamaan. Tentu, hal tersebut dapat terjadi karena ada sistem teknologi yang mendukung di dalamnya.

Google.com adalah satu dan tetap satu, namun oleh sistem teknologinya, Google.com dapat menjadi satu, dua, tiga dan berjuta wajah sesuai dengan kebutuhan dalam waktu yang bersamaan walaupun di tempat yang berbeda-beda. Dan dari kecanggihan sistem teknologi yang dimiliki Google.com, tak seorangpun yang membantah bahwa dari Google.com yang satu namun dapat menjadi banyak sesuai dengan kebutuhan. Dan tak seorangpun dari mereka yang mengetahui dengan pasti keberadaan Google.com yang sesungguhnya kecuali pengelola maupun pemilik Google.com.

###

Sistem kecanggihan teknologi yang diperkenankan Allah untuk ditemukan oleh manusia, sedikit banyak telah memberikan sekelumit gambaran dari Allah Yang Maha Sistem nan Maha Canggih.

“Jika manusia dapat memahami penalaran tentang teknologi seperti Google.com maupun teknologi lainnya yang bersistem dengan akal budinya menjadi sesuatu yang nyata, pengertian Allah tinggal disublimasikan atau ditingkatkan, dari pengertian teknologi ke pengertian tentang Allah, bahwa Allah Yang Mahaesa, dalam Keilahian-Nya, Ia dapat hadir dalam satu, dua, tiga maupun bermilyard rupa - bahkan dengan tidak terbatas dalam waktu bersamaan di tempat yang berbeda-beda”.

Begitu mudah dan sederhana penalarannya, namun memiliki dampak pengertian yang luar biasa, yang mampu membuka cakrawala Ilahi yang melampaui segala pengetahuan yang telah berabad-abad dan berjuta-juta tahun tersimpan dan menjadi rahasia bagi umat manusia.

###

Allah sebagai Pribadi Yang Sempurna tentu tidak dapat dipahami dengan sempurna oleh manusia. Keterbatasan manusia tidaklah mungkin mampu mengenal Allah yang tak terbatas. Mungkin, jika mempergunakan nilai perbandingan antara manusia dan Allah, manusia bernilai satu sedangkan Allah bernilai tak terhingga (1:~). Sebagai ciptaan, manusia hanya mampu memahami sebagian kecil saja dari diri Sang Pencipta.

Dalam keberadaan-Nya yang sempurna, Allah berkenan ditemukan oleh ciptaan-Nya. Tentu Allah mengenal siapa manusia ciptaan-Nya. Namun sebaliknya, bagi manusia yang tidak pernah melihat Allah, bagaimana mungkin dapat mengenal-Nya? Sementara Allah bersemayam dalam terang yang tak terhampiri? Suatu hal yang mustahil, baik bagi manusia maupun bagi makhluk lain untuk dapat menggapai Allah.

Allah Dan Injil Kerajaan Allah
Sebagai Allah yang sempurna dan tak terbatas,- yang tidak mungkin dapat dilihat oleh ciptaan-Nya, maka Allah yang tak terbatas berkenan membatasi diri-Nya agar keilahian-Nya dapat disentuh dan dipegang oleh ciptaan-Nya, dengan tujuan agar segala makhluk dapat menemukan diri-Nya.

Memang, dalam keberadaan Allah yang sesungguhnya, tak seorangpun dapat melihat-Nya, dan tak satu makhluk pun dapat menjamah-Nya. Untuk mengelola dan menjembatani antara diri-Nya dan ciptaan-Nya, Allah membentuk sistem dalam diri-Nya sebagai yang sulung dari segala ciptaan-Nya yang diperkenalkan sebagai Sistem Allah.

Sebagai Roh Yang Sempurna, Allah berkenan menyatakan diri-Nya dalam rupa yang dapat ditangkap oleh segala makhluk. Rupa Allah yang telah dibatasi (diselaraskan) tersebut adalah bagian dari diri-Nya yang telah disetarakan dengan ciptaan-Nya, dengan tujuan agar ciptaan-Nya dapat berbahasa dengan-Nya. Bagian dari diri Allah yang telah disetarakan tersebut ada di dalam Rupa Yesus Kristus, karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia. Sebab tanpa Allah berkenan menyatakan diri dalam rupa “ciptaan” maka Allah Yang Roh tidak mungkin dapat terjangkau oleh ciptaan-Nya.

Seperti seorang ayah yang harus “menjadi bayi” untuk dapat berbicara dengan anaknya yang masih bayi,- seorang bayi tidaklah mungkin dapat memahami bahasa ayahnya jika sang ayah mempergunakan bahasa orang dewasa saat berbicara dengan sang bayi. Kala itu, sang ayah tertawa seperti bayi, bermain seperti bayi, berbicara seperti bayi dan segala sesuatu berlaku dan bertindak seperti bayi demi tujuan agar dapat berkomunikasi dengan bayinya; dan ia rela untuk “menjadi bayi”. Namun kelak, tatkala sang bayi telah dewasa, sang ayah tidak perlu lagi “menjadi bayi”, melainkan ia menjadi ayah yang dapat berkomunikasi dengan putranya, bahkan dapat menjadi sahabat dan berkarya bersama-sama. Untuk itulah Allah berkenan “menjadi ciptaan” untuk dapat mengimbangi kemampuan ciptaan-Nya yang terbatas, sampai waktunya kelak ciptaan-Nya bertumbuh menjadi dewasa dan dapat semakin mengenal Allah dengan sempurna.

###

Seperti halnya ada tiga unsur dalam diri manusia, yaitu roh, jiwa dan tubuh. Roh sebagai bagian yang tidak kelihatan, sementara jiwa dan tubuh sebagai bagian yang kelihatan. Kepala, tubuh, kaki, tangan, mata, telinga, hidung, mulut merupakan bagian tubuh yang terlihat. Sementara, jiwa terlihat ekpresinya tatkala sedang sedih, bahagia, marah, sabar, gentar, berani dan berjuta ekspresi lainnya. Tubuh, jiwa dan roh merupakan tiga unsur manusia. Tiga unsur manusia dalam satu kesatuan yang masing-masing unsur memiliki tempat, tugas dan tanggung jawab yang berbeda-beda.

Demikianlah gambaran Allah dalam ke-Ilahian-Nya. Allah Yang Mahaesa memiliki tiga unsur ilahi yang diperkenalkan sebagai Bapa, Anak/Firman/Yesus Kristus dan Roh Kudus. Mengapa Allah  memperkenalkan tiga unsur dalam diri-Nya dengan sebutan Bapa, Anak dan Roh Kudus dan tidak memakai istilah Ilahi? Bukankah Allah dapat melakukan? Ya! Allah dapat melakukan. Namun, hal tersebut kembali kepada keterbatasan manusia yang tidak mungkin mampu menangkap Allah yang tidak terbatas. Jika Allah memakai bahasa Allah, tentu manusia tidak  dapat mengerti. Seperti seorang bayi misalnya, yang diajarkan tentang unsur yang ada di dalam ayahnya. Seorang bayi tidak akan mengerti  tentang roh, jiwa dan tubuh yang ada di dalam sang ayah. Yang diketahui oleh seorang bayi hanyalah kehadiran sang ayah yang dapat dirasakan olehnya. Namun kelak, taktkala sang bayi bertumbuh menjadi dewasa, maka ia akan memahami sang ayah dengan lebih sempurna. Demikian halnya dengan Allah, Allah mengajarkan sejauh yang dapat ditangkap oleh manusia, dengan bahasa manusia. Kelak, taktkala manusia memasuki kedewasaan roh, ia akan mengenal Allah dengan lebih sempurna.

Dari ketiga unsur Allah, ada Satu yang tidak kelihatan dan ada Dua yang kelihatan
Yang tidak kelihatan adalah diri Allah dalam kodrat-Nya sebagai Bapa (Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, bersemayam dalam terang yang tak terhampiri. Seorang pun tak pernah melihat Dia dan memang manusia tidak dapat melihat Dia), sementara yang kelihatan adalah bagian diri-Nya yang telah disetarakan dengan ciptaan-Nya agar dapat tersentuh yaitu: Firman/Anak/Yesus Kristus (Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya) Roh Kudus (Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran; tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu).

Firman dan Roh Kuduslah yang akan berhubungan langsung dengan segala ciptaan-Nya semenjak penciptaan atas segala sesuatu, baik di Sorga maupun di Bumi.

###

Bapa, Anak dan Roh Kudus merupakan tiga unsur Allah yang Esa. Dalam kodrat Ilahi-Nya, Allah dapat hadir di segala tempat,- sebab segala sesuatu ada di dalam Dia. Ungkapan segala sesuatu ada di dalam Dia, berarti Allah lebih besar dari segala ciptaan-Nya.

Jika suatau benda ada di dalam Bumi, maka Bumi lebih besar daripada benda tersebut. Jika ikan ada di dalam air, maka air lebih besar daripada ikan. Jika burung-burung ada di langit, maka langit lebih besar daripada burung-burung. Jika bintang-bintang ada di cakrawala, maka cakrawala lebih besar daripada bintang-bintang. Dan jika segala benda langit ada di dalam alam semesta, maka alam semesta lebih besar daripada segala benda yang ada di dalamnya. Kini,  jika segala sesuatu ada di dalam Allah, bukankan berarti Allah lebih besar dari segala sesuatu? Tatkala Allah ada di Sorga, Ia juga ada di Bumi. Jika Allah ada di Bumi, Ia juga ada di Sorga.

Sesungguhnya, gambaran Allah juga dapat dilihat dalam diri manusia yang terdiri dari roh, jiwa dan tubuh dalam satu kesatuan; tiga unsur menjadi satu yang kemudian dinamakan manusia. Demikianlah penalarannya.

Sementara, untuk mengelola segala ciptaan-Nya, Allah memiliki suatu sistem manajemen kekal yang dapat memayungi segala ciptan-Nya, baik bagi manusia, para makhluk sorgawi, maupun untuk segala ciptaan Allah lainnya. Manajeman untuk mengelola ciptaan-Nya dinamakan Injil Kerajaan Allah. Secara umum, pengertian Injil Kerajaan Allah merupakan manajemen Allah atas segala ciptaan-Nya, dimana Allah sebagai pusat pimpinan, dan sumber dari segala sesuatu, di Bumi dan di Sorga. Injil sebagai kabar gembira, sedangkan fakta kebahagiaan ada di dalam Injil Kerajaan Allah.

###

Di atas segala-galanya, baiklah setiap makhluk di Bumi maupun di dalam Sorga hidup beribadah sesuai dengan kehendak Allah; hidup sesuai dengan tujuan Allah atas penciptaan masing-masing, dan berkarya bagi Sang Pencipta; bagi TUHAN, Allah segala makhluk.

Sebab, segala sesuatu adalah dari Allah, oleh Dia dan bagi kemuliaan-Nya, sampai selama-lamanya. Amin.

#InjilKerajaanAllah
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Recent Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.